KASUARI GELAMBIR DUA

Klasifikasi

Kingdom    : Animalia

Sub Fillum : Chordata

Kelas         : Aves

Ordo         : Casuariformes

Famili        : Casuaridae

Genus        : Casuarius

Spesies      : Casuarius casuarius                            

Nama Indonesia yaitu Kasuari Gelambir Dua atau Kasuari Gelambir Ganda. Nama latinnya yaitu Casuarius casuarius. Nama daerah yaitu nama genusnya berasal dari nama melayu (ke)suari.

                Asal usul kasuari adalah penghuni dasar hutan berukuran besar yang sangat terkenal di seluruh dunia. Pelaut Belanda membawa kasuari pertama kali ke Eropa pada akhir abad 16 dan dipelihara di kebun binatang milik Kaisar Rudolph II.

                Satwa unik ini menjadi satwa identitas Provinsi Papua Barat. Tersebar di hutan dataran rendah di Pulau Papua dan Pulau Seram. Hidup di sebagian besar dataran rendah Pulau Papua kecuali di Barat Laut, Sepik-Ramu, dan beberapa kawasan perbukitan di perbatasan pesisir Selat Vitiaz dan Teluk Huon, Kepulauan Aru. Dari ketinggian permukaan air laut samapi 500 m (jarang lebih tinggi). Juga merupakan satu-satunya kasuari yang ada di benua Australia.

                Kasuari merupakan burung yang mempunyai ukuran tubuh terbesar dari kelompoknya. Tingginya 180 cm, berat badan mencapai 58 kg. Tampak buntak, bulunya hampir hitam dan mengkilap, kepala dihiasi dengan ketopang atau kasu yang mirip tanduk setinggi 15 cm. Kulit kepala dan leher berwarna biru, mempunyai gelambir dua merah,yang menggantung ke bawah dari tenggorokannya. Panjang gelambir kira-kira 12 cm. Sayap burung ini mereduksi sehingga panjangnya hanya 35 cm dan tidak dapat untuk terbang. Burung kasuari memiliki tiga jari kaki yang pipih di bagian bawah dan kuku tajam dan pada jari tengah.

                 Reproduksi kasuari betina bersifat poliandri, dalam satu musim kawin akan berhubungan dengan 3 ekor pejantan. Jumlah telur yang ditinggalkan sebanyak 4-8 butir. Biasanya telur di letakkan di dalam sarang yang terbuat dari seresah daun dan ranting kering di antara banir-banir pohon. Pengeraman telur akan dilakukan oleh kasuari jantan selama  58-61 hari. Anak yang dilahirkan juga akan diasuh oleh kasuari jantan hingga tumbuh menjadi kasuari remaja.

                Kasuari melakukan aktivitas pada waktu pagi hingga sore hari, jarang dijumpai aktif pada waktu malam hari. Burung ini bersifat soliter, dalam kelompok hanya dijumpai  pada waktu musim kawin. Aktivitas gerak dengan cara berjalan, berlari dan kadang melompat. Namun kadang dijumpai jenis burung ini berenang di sungai. Burung kasuari Jantan pada waktu mengerami telur akan  sangat agresif.

Di alam burung kasuari memakan buah-buahan , biji, ubi, dan daun dari beberapa jenis tumbuhan, tetapi burung  ini paling banyak memakan buah jenis buni atau buah batu.

Kasuari beradaptasi dengan sempurna untuk kehidupan tersembunyi dalam semak belukar lebat di hutan tropis. Tutup kepala, bulu-bulu kasar dan sayap kerdilnya yang melengkung di bawah tubuh untuk melindungi sisi tubuh, diciptakan sedemikian rupa untuk menghindari adanya luka saat menembus vegetasi lebat. Kaki-kaki yang kuat dapat membawa burung ini lari dengan cepat (kecepatan lari yang pernah tercatat mencapai 50 km/jam). Karena kegesitannya, bukti keberadaan mereka seringkali hanya dapat dilihat dari sisa-sisa kotoran berwarna-warni (burung ini umumnya makan buah) dan jejak tiga jari seperti dinosaurus di dasar hutan yang berlumpur.

Adanya jari bagian dalam yang membentuk pisau (digunakan untuk meloncat sampai ketinggian 1,5 m, dengan kedua kaki diatas) membuat burung ini merupakan lawan yang berbahaya. Untungnya, jenis ini lebih sering senang menghindari daripada menyerang. Fungsi lain dari pelindung kepala mereka, adalah indicator dominansi danusia, dan oleh karena itu seperti juga gelambir merupakan sebuah pertanda hirarki social, serta berfungsi sebagai sekop. Telur-telur dengan berat 650 gram dikeluarkan, dierami (hampir selama dua bulan) oleh betinanya, tetapi dibesarkan (selama sembilan bulan) oleh jantan. Kasuari berumur panjang, di alam dapat mencapai 19 tahun, dan dalam penangkaran dilaporkan bisa mencapai 40 tahun.

Daftar pustaka:

Kurniawan, MB dan Bayu Pratama. 2010. Mengenal Hewan dan Tumbuhan Asli Indonesia.

 Jakarta: Cikal Aksara

http://www.bapesdalh.papua.go.id/fckimage/file/Kasuari%20%20gelabir%20ganda.pdf ,diunduh tanggal 29 April 2013 jam 14:46

http://lintangluku.com/kasuari-gelambir-dua/#.Etf_x3oZLEo , diunduh tanggal 20 april 2013, jam 4:19