Sabtu, 18 Januari 2014

PORTOFOLIO PENDIDIKAN BIOLOGI



BIOLOGI ADALAH ILMU YANG MEMPELAJARI TENTANG MAKHLUK HIDUP DAN SEGALA KEHIDUPANNYA. BIOLOGI TIDAK HANYA MEMPELAJARI TENTANG STRUKTUR FUNGSI MAKHLUK HIDUP TETAPI JUGA SEGALA PROSES KEHIDUPAN YANG TERJADI DI DALAMNYA. SEGALA OBJEK KAJIAN BIOLOGI TIDAK DAPAT DIPISAHKAN SATU SAMA LAIN, ANTARA OBJEK YANG SATU DENGAN LAINNYA MEMILIKI HUBUNGAN KETERKAITAN. KARAKTERISTIK KEILMUAN BIOLOGI SEBAGAI ILMU TENTUNYA HARUS MEMENUHI SYARAT KEILMUAN YAITU MELIPUTI: 1. OBJEK, GEJALA, DAN PERSOALAN; 2. METODOLOGI; 3. STRUKTUR KEILMUAN (SISTEMATIKA); 4. PERKEMBANGAN; 5. MANFAAT
OBJEK-OBJEK BIOLOGI INI AKAN MENUNJUKKAN SUATU GEJALA TERSEBUT, KITA MEMPEROLEH PERSOALAN YANG DAPAT DIKAJI DAN DISELESAIKAN SEBAGAI SUATU BAHASAN DALAM BIOLOGI. BIOLOGI SEBAGAI ILMU, OBJEK, PERSOALAN DAN TINGKAT ORGANISASINYA DAPAT MUDAH DIKELOMPOKKAN BERDASARKAN BSCS BIRU, BSCS KUNING, DAN HIJAU, MAUPUN JENIS BSCS LAINNYA.
BIOLOGI MEMILIKI METODOLOGI, YAITU METODE ILMIAH. LANGKAH-LANGKAHNNYA MELIPUTI, OBSERVASI AWAL, PERUMUSAN MASALAH, PERUMUSAN HIPOTESIS, MERANCANG EKSPERIMEN, MENARIK KESIMPULAN.
BIOLOGI MEMILIKI STRUKTUR KEILMUAN BIOLOGI TERDAPAT DALAM SISTEM BSCS YANG MENGGAMBARKAN BIOLOGI DALAM TIGA DIMENSI, YAITU OBJEK BIOLOGI, TINGKAT ORGANISASI KEHIDUPAN, DAN RAGAM PERMASALAHAN BIOLOGI.
PERKEMBANGAN BIOLOGI DAN TINGKATAN ORGANISASINYA MENGAKIBATKAN BIOLOGI SEBAGAI ILMU DAPAT DIPELAJARI MENGGUNAKAN ALAT DAN TEKNOLOGI CANGGIH. SEHINGGA TINGKATAN ORGANISASI KEHIDUPAN TERKECIL DAPAT MENJADI FOKUS PENGAMATAN DAN PEMBELAJARAN. APALAGI YANG MENJADI FOKUS PEMBELAJARAN YAITU MENGENAI SEL DAN MOLEKUL. ASUMSI MENGENAI BIOLOGI YANG SEKEDAR ILMU HAFALAN AKAN BERUBAH MENJADI BIOLOGI YANG MENARIK, YANG BUKAN SEKEDAR TEORI, TETAPI PRAKTIK REAL/ NYATA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI CANGGIH DALAM LABORATORIUM.
BIOLOGI MEMILIKI MANFAAT. MISALNYA SAJA DENGAN MENGETAHUI ILMU BOTANI MAKA AKAN TAHU TENTANG ILMU BERCOCOK TANAM KHUSUSNYA PADA BIDANG PERTANIAN. SELAIN ITU PEMANFAATAN DALAM BIOTEKNOLOGI YAITU, KLONING, KULTUR JARINGAN, BAYI TABUNG.
KAJIAN ILMU BIOLOGI SANGAT LUAS. SEHINGGA PERLU DILAKUKAN STRUKTURISASI DAN SELEKSI MATERI BIOLOGI AGAR PENYAMPAIAN ILMU BIOLOGI KEPADA SUBJEK DIDIK DAPAT BERJALAN EFEKTIF. DALAM PEMBENTUKAN STRUKTURISASI DAN SELEKSI MATERI BIOLOGI DIPERHATIKAN TINGKAT PERKEMBANGAN KOGNITIFNYA DAN LINGKUNGAN SEKITAR SUBJEK DIDIK. UNTUK STRUKTURISASI DAPAT DILIHAT PADA KURIKULUM YANG TELAH DIBENTUK OLEH MENDIKNAS.
STRUKTURISASI DAN SELEKSI MATERI BIOLOGI PERLU DILAKUKAN PADA BERBAGAI TINGKAT DAN JENIS PENDIDIKAN. JENIS PENDIDIKAN TERBAGI MENJADI 3 YAITU PENDIDIKAN FORMAL, PENDIDIKAN NONFORMAL, DAN PENDIDIKAN INFORMAL. SEHINGGA DARI KETIGA JENIS PENDIDIKAN TERSEBUT MEMILIKI SELEKSI DAN STRUKTURISASI MATERI BIOLOGI YANG BERBEDA.
DITINJAU DARI LINGKUPNYA, PERSOALAN BIOLOGI DAPAT DIKELOMPOKKAN MENJADI PERSOALAN BIOLOGI LOKAL, NASIONAL, DAN GLOBAL. DARI PERSOALAN BIOLOGI LOKAL NANTINYA AKAN MENEMUKAN PERSOALAN BIOLOGI NASIONAL, BERLANJUT PADA PENEMUAN PERSOALAN BIOLOGI GLOBAL. DARI BERBAGAI PERSOALAN TERSEBUT NANTINYA AKAN DIJADIKAN SEBAGAI PEMILIHAN MATERI PELAJARAN BIOLOGI SESUAI DENGAN TINGKAT DAN JENIS PENDIDIKAN.
DALAM PROSES PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN TENTUNYA AKAN DITEMUKAN KEBERAGAMAN KARAKTERISTIK SUBJEK DIDIK. KEBERAGAMAN KARAKTER SUBJEK DIDIK. SEBAGAI CALON GURU PERLU MENGETAHUI AKAN ADANYA KEANEKARAGAMAN KARAKTERISTIK SUBJEK DIDIK. ADANYA KEANEKARAGAMAN KARAKTER SUBJEK DIDIK JUGA BERPENGARUH PADA PERBEDAAN GAYA BELAJAR. SEPERTI GAYA BELAJAR MENURUT KOLB ADA EMPAT TIPE YAITU CONVEGERS, DIVEGERS, ASSIMILATORS, DAN ACCOMODATOR.
TIPE BELAJAR CONVEGERS MENGANDALKAN KONSEPTUALISASI ABSTRAK DAN EKSPERIMEN AKTIF. DIVEGERS DALAM BELAJAR PERLU MENDAPATKAN PENGALAMAN KONKRET DAN REFLEKTIF. ASSIMILATORS SENANG MENGASIMILASIKAN BERBAGAI INFORMASI DAN MENYUSUN KEMBALI INFORMASI TERSEBUT DENGAN LOGIKA YANG TEPAT. SEDANGKAN ACCOMODATOR BELAJAR DENGAN MELAKUKAN EKSPERIMEN BERSTRATEGI TRIAL DAN ERROR.
MATERI BIOLOGI DAPAT DIKELOMPOKKAN KE DALAM EMPAT KATEGORI, YAITU SISTEMIK KONKRIT-SISTEMIK ABSTRAK, KONSEPTUAL-FAKTUAL, INFERENSIAL-PREDIKTIF, DAN POSITIVISTIK-NATURALISTIK (WURYADI, 2004). MATERI DIKATEGORIKAN SEBAGAI SISTEMIK KONKRIT-SISTEMIK ABSTRAK BERDASARKAN MUDAH TIDAKNYA SUATU OBJEK MATERI DITANGKAP OLEH PANCA INDERA. KATEGORI KONSEPTUAL-FAKTUAL BERDASARKAN POLA PIKIR DEDUKTIF ATAU INDUKTIF DALAM MENEMUKAN PERSOALAN BIOLOGI. KATEGORI INFERENSIAL-PREDIKTIF BERDASARKAN WAKTU YANG MENJADI PERTIMBANGAN DALAM MENENTUKAN ANALISIS, APA YANG TELAH TERJADI KEMARIN DAN APA YANG AKAN TERJADI ESOK. KATEGORI POSITIVISTIK-NATURALISTIK BERDASARKAN KEPASTIAN HASIL ANALISIS.
INTERAKSI ANTARA RAGAM SUBJEK DIDIK DENGAN BERBAGAI MATERI BIOLOGI DIHUBUNGKAN OLEH SUATU ALAT YANG DISEBUT DENGAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN.
TEKNOLOGI PEMBELAJARAN ADALAH SESUATU YANG DIPERLUKAN UNTUK MEMEPERMUDAH SUATU PROSES PEMBELAJARAN AGAR TERCAPAI TUJUAN PEMBELAARAN YANG DIHARAPKAN. TEKNOLOGI PEMBELAJARAN BERPENGARUH TERHADAP PROSES INPUT YANG MELIPUTI MEDIA, METODE, PROSES PEMBELAJARAN, PROSES OUTPUT YANG DAPAT DIKETAHUI TINGKAT KEBERHASILANNYA MELALUI PROSES EVALUASI YANG DISESUAIKAN DENGAN KURIKULUM YANG DIGUNAKAN.
PENDEKATAN BELAJAR MERUPAKAN JENIS UPAYA BELAJAR SUBJEK DIDIK YANG MELIPUTI STRATEGI DAN METODE YANG DIGUNAKAN UNTUK MELAKUKAN KEGIATAN MEMPELAJARI MATERI-MATERI PELAJARAN. MEDIA PEMBELAJARAN ADALAH SUATU ALAT YANG BERFUNGSI UNTUK MENYAMPAIKAN PESAN PEMBELAJARAN. DENGAN ADANYA MEDIA, DAPAT MENGATASI KETERBATASAN PENDIDIK UNTUK MENYAMPAIKAN MATERI TERUTAMA JIKA MATERI YANG AKAN DIAJARKAN ADALAH MATERI ABSTRAK. METODE PEMBELAJARAN BERARTI CARA YANG DILAKUKAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN SEHINGGA DAPAT DIPEROLEH HASIL YANG OPTIMAL. GURU DAPAT MEMILIH METODE YANG DIPANDANG TEPAT DALAM KEGIATAN PEMBELAJARANNYA (SUGIHARTONO, 2007).
CONTOHNYA ADALAH METODE CERAMAH YAITU PENDIDIK HARUS MENJELASKAN MATERI DI DEPAN KELAS DAN ANAK DIDIK MENDENGARKAN PENJELASANNYA. METODE KARYA WISATA YAITU PENDIDIK DAN ANAK DIDIK MELAKUKAN PROSES PEMBELAJARAN DI LUAR KELAS MENUJU OBJEK MATERI LANGSUNG. METODE DEMONSTRASI YAITU PENDIDIK MEMPERAGAKAN SUATU CARA KERJA DARI OBJEK MATERI YANG DIPELAJARI. METODE EKSPERIMEN YAITU ANAK DIDIK MELAKUKAN SUATU PERCOBAAN. METODE DISKUSI YAITU PENDIDIK MEMBERIKAN PERMASALAHAN UNTUK DIPECAHKAN OLEH ANAK DIDIK (SUGIHARTONO, 2007).
UNTUK MENGETAHUI KEBERHASILAN PROSES PEMBELAJARAN PERLU DIADAKAN EVALUASI. MELIHAT KEBERHASILAN PROSES PEMBELAJARAN BERDASARKAN KETUNTASAN HASIL EVALUASI APAKAH SUDAH MENCAPAI STANDAR KOMPETENSI DALAM KURIKULUM.
SEPERTI YANG SUDAH DIJELASKAN BAHWA MATERI
BIOLOGI JUGA BERAGAM. NANTINYA AKAN DIINTEGRASIKAN DENGAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN YAITU METODE, MEDIA, MODEL, EVALUASI YANG SESUAI. SEBAGAI CONTOH YAITU MATERI BIOLOGI ADALAH ANIMALIA DAN PLANTAE, KARAKTERISTIK MATERINYA KONKRET, METODE YANG DIGUNAKAN ADALAH PRAKTIKUM, SEDANGKAN MEDIA YANG DIGUNAKAN ADALAH OBJEK LANGSUNG. LAIN HALNYA PADA MATERI BIOLOGI MENGENAI SISTEM-SISTEM PADA TUBUH MANUSIA. KARAKTERISTIK MATRINYA ABSTRAK, METODE YANG DIGUNAKAN DISKUSI, CERAMAH  DAN MEDIANYA VIDEO, MIND MAP, ALAT PERAGA, GAMBAR.
      KARAKTERISTIK BIOLOGI SEBAGAI ILMU, KARAKTERISTIK SUBJEK DIDIK, DAN KARAKTERISTIK TEKNOLOGI PEMBELAJARAN. DARI KETIGA KOMPONEN TERSEBUT DAPAT DISIMPULKAN BAHWA KETIGANYA MEMILIKI INTERAKSI ATAU HUBUNGAN YANG ERAT. MEMILIKI HUBUNGAN YANG SALING BERKAITAN DAN TIDAK BISA DIPISAHKAN SATU SAMA LAIN.
      DARI INTERAKSI ANTARA KETIGA KOMPONEN TERSEBUT MEMPUNYAI BATASAN. BATASAN TERSEBUT ADALAH KURIKULUM. BERDASARAKAN UU NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL MENYEBUTKAN BAHWA KURIKULUM ADALAH SEPERANGKAT RENCANA DANGPENGATURAN MENGENAI TUJUAN, ISI, DAN BAHAN PELAJARAN SERTA CARA YANG DIGUNAKAN SEBAGAI PEDOMAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN PENDIDIKAN TERTENTU.
PERUBAHAN KURIKULUM MEMANG SUDAH SAATNYA DILAKUKAN KARENA SELAMA INI KURIKULUM KTSP TIDAK MENEKANKAN PADA PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM), NAMUN SISWA LEBIH BANYAK DISODORI HAFALAN, BUKAN KOMPETENSI DAN SAINS YANG SEBENARNYA SANGAT DIPERLUKAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI. KURIKULUM KTSP DIANGGAP SUDAH TIDAK SESUAI DENGAN PERUBAHAN JAMAN MASA KINI. SEHINGGA DIPERLUKAN SUATU PERUBAHAN KURIKULUM YANG MENGARAH PADA PERKEMBANGAN KARAKTER DAN BUDI PEKERTI PESERTA DIDIK. SEHINGGA TERJADI PERUBAHAN DARI KTSP MENJADI KURIKULUM 2013.
KURIKULUM 2013 BERSIFAT SENTRALISASI, DIMANA PENDIDIKAN LEBIH DIARAHKAN KE SENTRAL UNTUK SELURUH WIALAYAH INDONESIA. SEHINGGA, SEPERTI DISAMARATAKAN. HAL INI DIMAKSUDKAN AGAR KUALITAS PENDIDIKAN DAPAT LEBIH TERKENDALI. PADAHAL, SEPERTI YANG KITA KETAHUI BAHWA NEGARA INDONESIA MEMILIKI KEBERAGAMAN LATAR BELAKANG BUDAYA YANG BERBEDA. SEHINGGA, SENTRALISASI KURIKULUM INI MENJADI SEBUAH KENDALA BAGI BERAGAMNYA BUDAYA NUSANTARA. SEHARUSNYA PERLU DILAKUKAN DESENTRALISASI KURIKULUM UNTUK MENGATASI KENDALA YANG TERJADI AKIBAT KEBERAGAMAN TERSEBUT. DESENTRALISASI KURIKULUM PERLU DILAKUKAN PADA TINGKAT DAERAH, REGIONAL, ATAU PADA TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN.
 KURIKULUM 2013 YANG BERSIFAT SENTRALISTIK MEMBUAT TANTANGAN BAGAIMANA CARANYA AGAR KURIKULUM TERSEBUT DAPAT TERLAKSANA DENGAN BERAGAMNYA SOSIAL BUDAYA YANG BERBEDA-BEDA. KEMUDIAN MEMBERIKAN TANTANGAN BAGI GURU UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIVITASNYA DALAM MENGAJAR. SELAIN ITU JUGA, KURIKULUM 2013 MEMILIKI KOMPETENSI INTI YANG SAMA UNTUK SEMUA MATA PELAJARAN. SEHINGGA MENJADI TANTANGAN BAGI GURU UNTUK MENGAITKAN ILMU YANG DIPELAJARI (BIOLOGI) DENGAN PENGHAYATAN DAN PENGAMALAN AJARAN AGAMA YANG DIANUTNYA.
DAFTAR PUSTAKA
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 68 TAHUN 2013 TENTANG KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH.
     
SUGIHARTONO, DKK.2007. PSIKOLOGI PENDIDIKAN. YOGYAKARTA: UNY PRESS.

WURYADI, SITI MARYAM, DAN SUKARNI HIDAYATI.2004. HANDOUT PENDIDIKAN BIOLOGI RENCANA KULIAH. YOGYAKARTA: UNY.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar